Artikel Tuntunan Sholat Lengkap bisa dibaca lengkap di : www.mahasiswaislam.com

SEJARAH NABI MUHAMMAD

Seorang anak, Muhammad, lahir di sebuah keluarga pedagang di Mekah. Klan-nya makmur dan berpengaruh, tetapi ayahnya meninggal sebelum ia lahir dan ibunya meninggal ketika anak itu hanya enam.

Dipercayakan kepada seorang suster Bedouin, Muhammad menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di antara para pengembara, mendampingi kafan di jalur perdagangan utama Arab melalui Mekah.

Seorang janda, Khadijah, jauh lebih tua dari Muhammad, memiliki iman yang cukup di dalam dirinya untuk mempercayakan urusan bisnisnya; dan ketika ia berusia dua puluh lima tahun, mereka menikah. Selama lima belas tahun atau lebih, ia menjalani kehidupan seorang pedagang yang makmur. Tapi ia mengembangkan satu kebiasaan yang tidak khas pedagang.

Dari waktu ke waktu ia menarik diri ke pegunungan untuk bermeditasi dan berdoa. Pada sekitar tahun 610 ia memiliki visi yang mengubah hidupnya; dan perubahan sejarah dunia.

Di Gunung Hira, menurut tradisi, malaikat Gabriel menampakkan diri kepada Muhammad. Dia menggambarkan kemudian bagaimana ia tampak dipegang oleh tenggorokan oleh bercahaya, yang memerintahkan dia untuk mengulangi Firman Allah. Pada kesempatan lain Muhammad sering memiliki pengalaman yang sama (meskipun ada waktu tandus, dan periode keraguan diri, ketika ia didukung hanya oleh istrinya Khadija teguh iman padanya).

Dari sekitar 613 Muhammad berkhotbah di Mekah pesan yang diterimanya.

Pesan Muhammad pada dasarnya adalah keberadaan satu Allah, yang Maha kuasa tetapi juga penuh belas kasihan, dan ia dengan bebas mengakui bahwa nabi lain-khususnya Abraham, Musa dan Yesus-telah mengkhotbahkan kebenaran yang sama di masa lalu.

Tetapi Monoteisme bukanlah syahadat yang populer dengan mereka yang penghidupan bergantung pada berhala. Muhammad, setelah ia mulai menang mengubah keyakinan baru, membuat musuh di antara para pedagang Mekah. Pada 622 ada plot untuk membunuh dia. Ia kabur ke kota Yathrib, sekitar 300 kilometer ke utara.

Muhammad dan zaman Muslim: from622

Penduduk Yathrib, sebuah oase yang makmur, menyambut Nabi Muhammad dan para pengikutnya. Sebagai hasilnya, perpindahan dari Mekah pada 622 datang kepada permulaan Islam.

Era Muslim berasal dari Hegira-Arab untuk ' emigrasi ', yang berarti kepergian Muhammad dari Mekah.


Dia terus berkhotbah dan membacakan perkataan yang Allah ungkapkan kepadanya. Ini adalah petikan ini, bersama dengan Wahyu yang lebih awal di Mekah, yang ditulis dalam aksara Arab oleh para pengikutnya dan dikumpulkan untuk menjadi Al-Qur'an – satu kata (sering ditranskripsikan sebagai Quran) dengan akarnya dalam idea ' resital ', yang mencerminkan asal-usul lisan teks itu. Teks Al-Qur'an yang terakhir dan definitif ditetapkan di bawah Khalifah ketiga, Othman, sekitar 650.

Muslim dan Mekah: 624-630

Hubungan dengan Mekah memburuk sampai ke titik pertempuran antara kedua belah pihak, dengan Muhammad memimpin pasukannya di lapangan. Tapi pada akhirnya itu adalah diplomasi yang menang hari.

Dia membujuk para penduduk Mekkah untuk membiarkan pengikutnya kembali ke kota, pada 629, untuk berziarah ke Ka'ba dan Hajar Aswad.

Pada ziarah Muslim pertama ini ke Mekah, pengikut Muhammad terkesan warga setempat baik oleh menunjukkan kekuatan mereka dan dengan pengendalian diri, berangkat dengan damai setelah tiga hari yang disepakati. Namun pada tahun berikutnya orang Mekkah mematahkan gencatan senjata, mempertaruhkan kaum muslimin untuk berbaris di kota.

Mereka mengambil Mekah hampir tanpa perlawanan. Penduduknya menerima Islam. Dan Muhammad menyapu berhala dari Ka'ba, hanya menyisakan batu hitam Suci.

Elemen penting dalam penerimaan damai Mekah atas perubahan tersebut merupakan janji Muhammad bahwa ziarah ke Ka'ba akan tetap menjadi ciri utama dari agama baru tersebut.

Jadi Mekah menjadi, seperti yang masih ada sejak itu, kota suci Islam. Tapi Madinah sekarang di mana Muhammad dan pengikutnya yang paling terpercaya hidup. Dan selama beberapa dasawarsa berikutnya Madinah akan menjadi pusat politik negara Islam yang sedang berkembang.

Muhammad hanya tinggal dua tahun setelah rekonsiliasi damai dengan Mekah. Dia tidak memiliki anak. Anaknya yang masih hidup adalah anak perempuan dari Khadijah, meskipun sejak kematiannya ia menikahi beberapa wanita muda, di antaranya adalah A'isha.



Nabi Muhammad
Muslim percaya bahwa Islam adalah iman yang selalu ada dan bahwa hal itu secara bertahap diturunkan kepada kemanusiaan oleh sejumlah nabi, tetapi Wahyu terakhir dan lengkap dari iman dibuat melalui Nabi Muhammad pada abad ke-7 MASEHI.

Muhammad lahir di Mekah di Arab Saudi pada 570.

Dia adalah orang yang sangat spiritual, dan sering menghabiskan waktu dalam meditasi di Gunung Hira.

Cerita tradisional Al-Qur'an menceritakan bagaimana suatu malam di 610 ia bermeditasi di sebuah gua di atas gunung ketika ia dikunjungi oleh malaikat Jibreel yang memerintahkan dia untuk melafalkan.

Setelah Jibril menyebutkan nama Allah, Muhammad mulai melafalkan perkataan yang ia percaya adalah Firman Jahweh.

Al Qur'an
Selama sisa hidupnya, Muhammad terus menerima wahyu ini. Kata-katanya diingat dan dicatat, dan membentuk teks Qu'ran Suci, Kitab Suci Muslim.

Khotbah
Percaya bahwa Allah telah memilih dia sebagai utusan-nya Muhammad mulai memberitakan apa yang Allah telah mengungkapkan kepadanya.

Pesan yang sederhana dan jelas dari Islam, bahwa tidak ada Allah selain Allah, dan bahwa hidup harus hidup dalam penyerahan sepenuhnya kepada kehendak Allah, adalah menarik bagi banyak orang, dan mereka berbondong-bondong untuk mendengarnya.

Hijrah
Popularitas Muhammad dipandang sebagai ancaman yang mengancam masyarakat di Mekah, dan Muhammad mengajak para pengikutnya melakukan perjalanan dari Mekah ke Madinah pada 622.

Perjalanan ini disebut Hijrah (migrasi) dan acara ini dipandang begitu penting bagi Islam bahwa 622 adalah tahun di mana kalender Islam dimulai.

Kembali ke Mekah
Dalam waktu sepuluh tahun Muhammad telah memperoleh begitu banyak pengikut sehingga ia dapat kembali dan menaklukkan Mekah.

Sejak saat itu dia secara umum diterima oleh yang setia sebagai nabi terakhir Allah yang sejati.

Muhammad terus memimpin komunitasnya baik secara rohani maupun dalam hal duniawi sampai kematiannya pada 632.